Minggu, 19 Oktober 2014

Sakaw

Bismillah

Aduh!!
Kangen kangen kangeeeeeeeen!

Enam bulan lebih menjalin hubungan dengan KakMel. Selama enam bulan lebih juga membentuk ritme yang indah.

Ritme itu sekarang menghilang. Perlahan.
Ritme yang kemudian menjadi kebiasaan, akhirnya menimbulkan candu.
Ketika candu tidak terpenuhi, yang muncul adalah sakaw. Iya, sakaw.

Apa sih ritme yang bikin candu itu? Simple!
Stay bareng.
Jadi, Babii yang memiliki kerja diluar kota harus tinggal di kost. Seminggu sekali, entah dua hari satu malam atau lebih saya sempatkan untuk mengunjungi Babii. Ngapain aja saya disana? Banyak! Mulai dari membersihkan kamar, nyikat kamar mandinya, menghias kamarnya Babii supaya Babii betah di kost, masakin Babii makanan, mijetin Babii, deelel.. Semua itu saya lakukan supaya Babii nyaman di kostnya :*

Malamnya, diisi dengan nonton bareng, makan bareng, ngomel-ngomel, curhat-curhatan, ngerjain urusan kuliah (saya), ngerjain urusan kantor (Babii), sampai pukpuk Babii supaya tidur. Yang paling ditunggu itu adalah tidur dipeluk Babii, ntah waktu pagi dia bangun dalam keadaan lengan pegal karena saya jadikan bantal. Haha :D

Selama hampir lima bulan selalu seperti itu di setiap minggu. Kegiatan seperti ini menjadi candu. Iya candu.

Sekarang saya dan Babii mengalami sakaw. Iya, ritme yang menyenangkan itu hilang ketika KakMel memutuskan untuk cabut dari kantornya dan tidak lagi kost. Wew, sekarang yang namanya pertemuan begitu singkat. Keluar, makan, pulang. Paling lama waktu keluar ketika pergi renang. Iya, Renang. .

Kembali ke sakaw~
Saya dan Babii jadi begitu rewel, manja, gampang kangen.
Seringkali saya menyalahkan Babii yang memutuskan untuk signout dari kantornya. Seiring berjalannya waktu, saya menjadi sadar bahwa keputusan Babii untuk keluar adalah yang terbaik.
Biar. Biar sakaw kami ini menjadi hal yang lucu untuk diingat kelak.
Biar. Biar sakaw kami jadi saksi bahwa keputusan yang diambil oleh Babii adalah jalan suksesnya.
Biar. Biar sakaw kami menjadi pewarna dalam hubungan saya ini.

Hanya berharap, hanya berdoa.
Semoga Rabb memberikan kami kesabaran luar biasa dalam menghadapi sakaw ini.
Semoga Rabb memberikan kesabaran EXTRA LARGE untuk saya yang memiliki ego tinggi ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar